Kamis, 25 April 2013

Tipe-Tipe Organisasi


Tipe-Tipe Organisasi

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada tingkat atau derajat mereka yang terstruktur. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun informal yang sempurna.

  • Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9).

  • organisasi informal Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks.

Bentuk-Bentuk Organisasi

Berdasarkan pola hubungan kerja serta alur wewenang dan tanggung jawabnya, bentuk-bentuk organisasi dapaat dibedakan menjadi berikut :

1.    Organisasi Garis/Lini
Pada bentuk organisasi garis/lini, organisasi dibagi kedalam unit-unit kerja yang bulat pada tingkat-tingkat jenjang yang diperlukan. Wewenang dari pucuk pimpinan mengalir langsung kepada para pemimpin unit pada tata jenjang organisasi. Masing-masing pemimpin unit memegang wewenang dan tanggung jawab penuh terhadap bidang kerja unitnya. Semua karyawan pada unit tersebut menerima instruksi dan petunjuk langsung dari pimpinan unit dan langsung mempertanggung jawabkannya kepada pimpinan unit.
Pada bentuk organisasi garis/lini, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab berjalan secara lurus dan vertikal melalui saluran tunggal sehingga bentuk struktur organisasinya lebih sederhana.


Kelebihan bentuk organisasi garis/lini, antara lain :

a.    kesatuan perintah lebih terjamin, karena pimpinan berada pada satu tangan
b.    proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih cepat
c.    rasa kesetiakawanan antar karyawan lebih tinggi karena lebih saling kenal

Kekurangan bentuk organisasi garis/lini antara lain :

a.    seluruh organisasi sangat bergantung pada satu orang sehingga jika pimpinan tersebut tidak mampu maka akan terancam jatuh organisasi tersebut
b.    biasanya pimpinan lebih cenderung bersifat otoriter
c.    karyawan lebih sulit untuk berkembang


2.    Organisasi Garis dan Staf
Pada bentuk organisasi garis dan staf, pimpinan organisasi mengangkat tenaga staf untuk membantu pelaksanaan semua pekerjaan yang sangat luas. Pada bentuk ini, unit-unit organisasi disusun menurut garis lurus, tetapi pada unit pimpinan ditambah tenaga staf sebagai tenaga ahli perorangan atau suatu unit khusus yang bertugas memberikan bantuan-bantuan keahlian kepada pimpinan organisasi.

Kelebihan bentuk organisasi garis dan staf, antara lain :

a.    memudahkan untuk pengambilan keputusan yang tepat karena adanya staf ahli
b.    cocok digunakan untuk organisasi besar yang memiliki tugas dan tujuan yang luas
c.    lebih mudah untuk menetapkan “The right man on the right place”.

Kekurangan bentuk organisasi garis dan staf, antara lain :

a.    kesetiakawanan antar karyawan sulit dibina karena luasnya organisasi dan jumlah karyawannya yang banyak sehingga karyawan tidak saling mengenal
b.    koordinasi suliit dilakukan karena kompleksnya susunan organisasi


3.    Organisasi Fungsional
Pada bentuk organisasi fungsional, seorang pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang untuk memberikan perintah kepada setiap bawahan jika ada hubungannya dengan fungsi pimpinan tersebut. Spesialisasi setiap bawahan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, tetapi sulit untuk melakukan tour of duty (perputaran pekerjaan).






Kelebihan bentuk organisasi fungsional, antara lain :

a.    pembagian tugas-tugas menjadi lebih jelas
b.    spesialisasi karyawan dapat lebih dikembangkan
c.    spesialisasi karyawan dapat dimanfaatkan lebih maksimal, karena masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya

Kekurangan bentuk organisasi fungsional, antara lain :

a.    sulit untuk melakukan tour of duty (perputaran pekerjaan) karena para karyawan telah terspesialisasi
b.    para karyawan yang merasa ahli dalam bidangnya sulit bekerja sama dan lebih mementingkan spesialisasinya sehingga sulit melakukan koordinasi
c.    tidak ada kesatuan perintah karena karyawan dapat menerima perintah dari beberapa atasan yang sama-sama memiliki kekuasaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar