Bank diklasifikasi berdasarkan berbagai macam
perspektif, yaitu:
A. Segi
fungsinya.
B. Segi
kepemilikannya.
C. Segi
status.
D. Segi
penentuan harganya.
A. Berdasarkan segi fungsinya, bank diklasifikasi menjadi:
1.
Bank umum (komersial + syariah): bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberi-kan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2.
BPR: bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasar-kan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
B. Berdasarkan segi kepemilikannya, bank diklasifikasi menjadi:
1.
Bank Pemerintah: bank yang sebagian besar
modalnya dimiliki oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah.
2.
Bank swasta nasional: bank yang seba-gian
besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional Indonesia.
3.
Bank koperasi: bank yang sebagian besar atau
seluruh modalnya dimiliki oleh perusahaan berbadan hukum koperasi.
4.
Bank asing: bank yang sebagian besar atau
seluruh modalnya dimiliki oleh asing, baik swasta maupun pemerintah asing.
5.
Bank campuran: bank yang modalnya dimiliki
swasta nasional Indonesia dan asing, dan pada umumnya sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh swasta Indonesia.
C. Berdasarkan segi statusnya, bank diklasifikasi menjadi :
1.
Bank devisa: bank yang melaksanakan transaksi
luar negeri atau transaksinya berhubungan dengan valas.
2.
Bank nondevisa: bank yang tidak diperbolehkan
melakukan transaksi dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas.
D. Berdasarkan segi cara menentukan harga, bank diklasifikasi menjadi :
1. Bank konvensional: bank yang dalam menentukan harganya menetapkan suatu tingkat bunga tertentu, baik untuk dana yang dikumpulkan maupun disalurkan.
2. Bank syariah: bank yang penentuan harganya tidak menetapkan suatu tingkat bunga tertentu tetapi didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.
Pengklasifikasian bank ini tidak dapat secara kaku diterapkan saat ini, mengingat fenomena kepemilikan bank di Indonesia pasca krisis ekonomi 1998 sangat rumit.
E.
Adapun secara spesifik bank bank dapat
berfungsi sebagai agent of trust, agent of develovment dan agen of services.
1. Agent Of Trust
Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan
perbankkan adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun
penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila
dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari
pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus
berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam
keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi
penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut.
2. Agent Of
Development
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi.
Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi
lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi,
serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi ,
distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.
Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah
kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
3. Agent Of Services
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi.
Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan
penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank
ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar