Rabu, 12 Juni 2013

Apa Itu Soft Skill ???



Apa itu soft skill ?

Pada dasarnya merupakan keterampilan personal, yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar yang baik. dan softskill juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang ada pada dalam diri kita sendiri, seperti kemampuan kita berkomunikasi, mendengar dan memahami suatu persoalan dan memecahkanya.
Soft skills didefinisikan sebagai ”Personal and interpesonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, initiative, decision making etc.) Soft skills does not include technical skills such as financial, computing and assembly skills “. (Berthal). Softskills adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Atribut soft skills, dengan demikian meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Atribut softskills ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Namun, atribut ini dapat berubah jika yang bersangkutan mau merubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri dengan hal-hal yang baru.
Banyak sekali ketrampilan personal yang dapat dikategorikan sebagai soft skills, misalnya yaitu:
1. Kemampuan berkomunikasi secara efektif
2. Mempunyai sistem nilai dan perilaku yang positif/sesuai dengan norma masyarakat
3. Mempunyai daya inovasi dan kreativitas
4. Berpikir analitis
5. Fleksibel
6. Siap menghadapi perubahan (mampu beradaptasi dengan segala situasi)
7. Mempunyai ketrampilan interpersonal yang baik
8. Mempunyai ketrampilan negosiasi yang baik
9. Mempunyai ketrampilan persuasi (mempengaruhi orang lain)
10. Mampu mengelola waktu secara baik
11. Mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik
12. Mempunyai sifat kepemimpinan dan dapat bekerja sama sebagai tim

Mengapa seseorang, tidak hanya seorang profesional, memerlukan soft skills? Jawabannya adalah:
1. Agar dapat menjalani karirnya dengan baik
2. Dapat bekerja sama dan mengelola bawahan dengan baik
3. Menjadi manajer yang baik
4. Untuk mencapai sasaran yang strategis
5. Menjadi pribadi yang lebih menarik

APA ITU SOFTSKILLS DAN BAGAIMANA PENERAPANNYA?

Sebelum saya membahas tentang softskills , lebih baiknya kita juga harus tahu dengan hardskill. Kenapa kita harus mengetahuinya? Karena softskills dan hardskill mempunyai hubungan yang erat kaitannya. Dalam penerapannya di dunia kerja pun tidak hanya hardskill yang dipandang tetapi softskill merupakan poin utama yang sangat dibutuhkan dalam dunia tersebut. Andaikata, kita tidak diajarkan softskill sejak usia dini mungkin kita termasuk karakter orang-orang yang tidak memiliki etika dalam bekerja maupun bergaul.
Sebelum membahas softskill, terlebih dahulu kita bahas apa itu hardskill. Hardskills merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia yang menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate. Contoh konkret dalam dunia perkuliahan yaitu disaat seorang mahasiswa mendapakan IPK yang tinggi karena kemahiran ia di bidang audit akuntansi ia bisa menguasai mulai dari materi, hingga komputerisasi dan ia juga seorang yang berprestasi dalam bidangnya.
Nah, itu merupakan contoh dari hardskills yang diukur dari kemampuan otak seseorang dalam mengerjakannya. Beda lagi dengan softskill yang diukur dari karakter pribadi manusia baik itu sikap kita, cara berkomunikasi kita, dan kemampuan kita dalam berinteraksi dengan orang lain.
Softskills adalah kemampuan khusus yang dimiliki manusia yaitu berupa karakter yang harus dimiliki sebelum memasuki dunia kerja. Softskills dapat ditumbuhkan dari dalam diri anda sendiri, meliputi dari: interaksi sosial, keterampilan teknis dan managerial. Tujuan softskill adalah untuk mengembangkan karakter atau jati diri seseorang serta mempelajari perilaku baru dalam berinteraksi dengan orang lain. Sifat-sifat softkills sangat banyak , diantaranya:
1. Jujur,
2. Kerjasama,
3. Komunikasi,
4. Ulet atau Tekun,
5. Workhard ( pekerja keras),
6. Kompetisi ( bersaing) ,
7. Disiplin,dan
8. Percaya Diri.

Sifat-sifat diatas membentuk sebuah kepribadian dalam diri manusia. Menurut Horward Gardner dalam bukunya yang berjudul Multiple Inteligences(1993), ada 2 kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan mengembangkan kepribadian seseorang, yaitu :
     1.  Kecerdasan Interpersonal ( Interpersonal Intelligence) merupakan kemampuan kita untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi,intensi, watak dan temperamen orang lain.
    2.  Kecerdasan Intrapersonal ( intrapersonal Intelligence) merupakan kemampuan dalam memahami diri sendiri dan bertindak adaptif berdasarkan pengetahuan mengenai diri sendiri.

Setelah mengetahui pengertian softskill itu sendiri, sekarang bagaimana penerapannya dalam profesi dunia kerja? Dan inilah jawabannya, softskill merupakan kemampuan khusus yang terdapat dalam diri manusia dan kita dapat mengembangkan karakter kita dengan diri sendiri.
Salah satu contoh penerapannya:
Pada saat kita berada di dalam dunia kerja, kita dihadapkan oleh satu persoalan yang sangat berkaitan dengan softskills kita, yaitu ada seorang karyawan yang disuruh oleh bosnya untuk mengambil sejumlah uang di bank yang ditunjukkan, setelah mengambil ia berniat ingin mengambil uang tersebut ( korupsi) secara diam-diam. Cara tersebut berhasil saat ia melakukannya tidak ada orang yang tahu kalau ia sudah mengambil uang kantor secara diam diam. Berbulan-bulan ia melakukan hal yang sama, namun apa daya kejahatan pasti akan terungkap juga. Di bulan berikutnya, ada seorang karyawan yang melihat kelakuan si A saat mengambil uang kantor, akhirnya si A ketahuan dan dilaporkan ke bos di kantor tersebut. Apa daya ia dipecat karena ketidakjujuran yang dilakukannya. Maka dari itu, saat kita terjun di dunia kerja sebaiknya berkelakuan jujur dalam bekerja dan bertanggung jawab, komunikasi harus tetap berjalan, etika dalam berprofesi pun sangatlah penting.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa softskills sebelum dan sesudah memasuki dunia kerja itu penting, jangan menganggap sepele softskills tersebut karena hal tersebut malah merugikan diri kita sendiri.
Bagi mahasiswa tentu saja organisasi adalah pilihan yang paling memungkinkan di banding mengikuti seminar/pelatihan dikarenakan seminar/pelatihan yang diadakaan mengharuskan persertanya membayar untuk mengikuti seminar/pelatihan

Dengan mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya banyak sekali untuk masa depan kamu. Dengan catatan, kamu berperan sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota yang sekedar terdaftar namanya saja dan jarang mengikuti kegiatan yang diadakan. Kalau hanya namanya yang terdaftar, kamu akan melewatkan kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills yang nantinya berguna di dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kamu peroleh? Soft skills seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa manfaatnya di dunia kerja nanti? Nah di bawah ini dijelaskan beberapa diantaranya:

     1. Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.
     2. Belajar Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang. Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.
     3. Memperluas Jaringan atau Networking
Di dalam organisasi akan banyak orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi fresh graduate dan mereka yang sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor tempat mereka bekerja atau dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu sebagai calon karyawan baru.
     4. Mengasah Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu, maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti, keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan memudahkan kinerjanya kamu.
     5. Problem Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih organisasi adalah :
-  visi dan misi organisasi
-  Jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai dengan minat, kemampuan dan waktu luang anda?
-  Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu. Sesuaikan posisi yang Anda inginkan. Pelajari
   kemungkinan Anda menduduki posisi itu
-  Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban Anda dengan bersemangat. Coba paling tidak 3 bulan
-  Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya maka teruskan, dan jika tidak bermanfaat segeralah mundur dan cari organisasi lain yang lebih sesuai.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar