Apa itu soft
skill ?
Pada dasarnya
merupakan keterampilan personal, yaitu ketrampilan khusus yang bersifat
non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang
sebagai pemimpin, pendengar yang baik. dan softskill juga dapat diartikan
sebagai kemampuan yang ada pada dalam diri kita sendiri, seperti kemampuan kita
berkomunikasi, mendengar dan memahami suatu persoalan dan memecahkanya.
Soft
skills didefinisikan sebagai ”Personal and interpesonal behaviors that develop
and maximize human performance (e.g. coaching, team building, initiative,
decision making etc.) Soft skills does not include technical skills such as
financial, computing and assembly skills “. (Berthal). Softskills adalah
ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan
dirinya sendiri). Atribut soft skills, dengan demikian meliputi nilai yang
dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Atribut softskills
ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh
kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Namun, atribut ini dapat
berubah jika yang bersangkutan mau merubahnya dengan cara berlatih membiasakan
diri dengan hal-hal yang baru.
Banyak sekali ketrampilan personal
yang dapat dikategorikan sebagai soft skills, misalnya yaitu:
1. Kemampuan berkomunikasi secara
efektif
2. Mempunyai sistem nilai dan perilaku yang positif/sesuai dengan norma masyarakat
3. Mempunyai daya inovasi dan kreativitas
4. Berpikir analitis
5. Fleksibel
6. Siap menghadapi perubahan (mampu beradaptasi dengan segala situasi)
7. Mempunyai ketrampilan interpersonal yang baik
8. Mempunyai ketrampilan negosiasi yang baik
9. Mempunyai ketrampilan persuasi (mempengaruhi orang lain)
10. Mampu mengelola waktu secara baik
11. Mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik
12. Mempunyai sifat kepemimpinan dan dapat bekerja sama sebagai tim
2. Mempunyai sistem nilai dan perilaku yang positif/sesuai dengan norma masyarakat
3. Mempunyai daya inovasi dan kreativitas
4. Berpikir analitis
5. Fleksibel
6. Siap menghadapi perubahan (mampu beradaptasi dengan segala situasi)
7. Mempunyai ketrampilan interpersonal yang baik
8. Mempunyai ketrampilan negosiasi yang baik
9. Mempunyai ketrampilan persuasi (mempengaruhi orang lain)
10. Mampu mengelola waktu secara baik
11. Mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik
12. Mempunyai sifat kepemimpinan dan dapat bekerja sama sebagai tim
Mengapa seseorang, tidak hanya
seorang profesional, memerlukan soft skills? Jawabannya adalah:
1. Agar dapat menjalani karirnya
dengan baik
2. Dapat bekerja sama dan mengelola bawahan dengan baik
3. Menjadi manajer yang baik
4. Untuk mencapai sasaran yang strategis
5. Menjadi pribadi yang lebih menarik
2. Dapat bekerja sama dan mengelola bawahan dengan baik
3. Menjadi manajer yang baik
4. Untuk mencapai sasaran yang strategis
5. Menjadi pribadi yang lebih menarik
APA
ITU SOFTSKILLS DAN BAGAIMANA PENERAPANNYA?
Sebelum
saya membahas tentang softskills , lebih baiknya kita juga harus tahu dengan
hardskill. Kenapa kita harus mengetahuinya? Karena softskills dan hardskill
mempunyai hubungan yang erat kaitannya. Dalam penerapannya di dunia kerja pun
tidak hanya hardskill yang dipandang tetapi softskill merupakan poin utama yang
sangat dibutuhkan dalam dunia tersebut. Andaikata, kita tidak diajarkan
softskill sejak usia dini mungkin kita termasuk karakter orang-orang yang tidak
memiliki etika dalam bekerja maupun bergaul.
Sebelum
membahas softskill, terlebih dahulu kita bahas apa itu hardskill. Hardskills
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia yang menghasilkan
sesuatu sifatnya visible dan immediate. Contoh konkret dalam dunia perkuliahan
yaitu disaat seorang mahasiswa mendapakan IPK yang tinggi karena kemahiran ia
di bidang audit akuntansi ia bisa menguasai mulai dari materi, hingga
komputerisasi dan ia juga seorang yang berprestasi dalam bidangnya.
Nah,
itu merupakan contoh dari hardskills yang diukur dari kemampuan otak seseorang
dalam mengerjakannya. Beda lagi dengan softskill yang diukur dari karakter
pribadi manusia baik itu sikap kita, cara berkomunikasi kita, dan kemampuan
kita dalam berinteraksi dengan orang lain.
Softskills
adalah kemampuan khusus yang dimiliki manusia yaitu berupa karakter yang harus
dimiliki sebelum memasuki dunia kerja. Softskills dapat ditumbuhkan dari dalam
diri anda sendiri, meliputi dari: interaksi sosial, keterampilan teknis dan
managerial. Tujuan softskill adalah untuk mengembangkan karakter atau jati diri
seseorang serta mempelajari perilaku baru dalam berinteraksi dengan orang lain.
Sifat-sifat softkills sangat banyak , diantaranya:
1. Jujur,
2. Kerjasama,
3. Komunikasi,
4. Ulet atau Tekun,
5. Workhard ( pekerja keras),
6. Kompetisi ( bersaing) ,
7. Disiplin,dan
8. Percaya Diri.
Sifat-sifat diatas membentuk sebuah
kepribadian dalam diri manusia. Menurut Horward Gardner dalam bukunya yang
berjudul Multiple Inteligences(1993), ada 2 kecerdasan yang berkaitan
dengan kemampuan mengembangkan kepribadian seseorang, yaitu :
1.
Kecerdasan Interpersonal (
Interpersonal Intelligence) merupakan kemampuan kita untuk mengerti dan menjadi
peka terhadap perasaan, motivasi,intensi, watak dan temperamen orang lain.
2.
Kecerdasan Intrapersonal (
intrapersonal Intelligence) merupakan kemampuan dalam memahami diri sendiri dan
bertindak adaptif berdasarkan pengetahuan mengenai diri sendiri.
Setelah mengetahui pengertian
softskill itu sendiri, sekarang bagaimana penerapannya dalam profesi dunia
kerja? Dan inilah jawabannya, softskill merupakan kemampuan khusus yang
terdapat dalam diri manusia dan kita dapat mengembangkan karakter kita dengan
diri sendiri.
Salah
satu contoh penerapannya:
Pada
saat kita berada di dalam dunia kerja, kita dihadapkan oleh satu persoalan yang
sangat berkaitan dengan softskills kita, yaitu ada seorang karyawan yang
disuruh oleh bosnya untuk mengambil sejumlah uang di bank yang ditunjukkan,
setelah mengambil ia berniat ingin mengambil uang tersebut ( korupsi) secara
diam-diam. Cara tersebut berhasil saat ia melakukannya tidak ada orang yang
tahu kalau ia sudah mengambil uang kantor secara diam diam. Berbulan-bulan ia
melakukan hal yang sama, namun apa daya kejahatan pasti akan terungkap juga. Di
bulan berikutnya, ada seorang karyawan yang melihat kelakuan si A saat mengambil
uang kantor, akhirnya si A ketahuan dan dilaporkan ke bos di kantor tersebut.
Apa daya ia dipecat karena ketidakjujuran yang dilakukannya. Maka dari itu,
saat kita terjun di dunia kerja sebaiknya berkelakuan jujur dalam bekerja dan
bertanggung jawab, komunikasi harus tetap berjalan, etika dalam berprofesi pun
sangatlah penting.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa softskills sebelum dan sesudah memasuki dunia kerja itu
penting, jangan menganggap sepele softskills tersebut karena hal tersebut malah
merugikan diri kita sendiri.
Bagi
mahasiswa tentu saja organisasi adalah pilihan yang paling memungkinkan di
banding mengikuti seminar/pelatihan dikarenakan seminar/pelatihan yang
diadakaan mengharuskan persertanya membayar untuk mengikuti seminar/pelatihan
Dengan
mengikuti organisasi mahasiswa, manfaatnya banyak sekali untuk masa depan kamu.
Dengan catatan, kamu berperan sebagai partisipan aktif, bukan sebagai anggota
yang sekedar terdaftar namanya saja dan jarang mengikuti kegiatan yang
diadakan. Kalau hanya namanya yang terdaftar, kamu akan melewatkan
kesempatan-kesempatan untuk mempelajari soft skills yang nantinya berguna di
dunia kerja. Lalu kalau ikut, keuntungan apa yang kamu peroleh? Soft skills
seperti apa yang dapat kamu pelajari? Apa manfaatnya di dunia kerja nanti? Nah
di bawah ini dijelaskan beberapa diantaranya:
1. Melatih
Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya
akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang
tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi
ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus
umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang
tidak ikut organisasi. Mereka lebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat
di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama
anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum
terbayang seperti apa rasanya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah
berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah
bahwa sesungguhnya kamu mampu melakukannya. Di dunia kerja, keterampilan
leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali di lowongan-lowongan kerja
memasukkan leadership sebagai salah satu kriteria untuk calon karyawan barunya,
meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu
yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta
dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan
juga lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus.
2. Belajar
Mengatur Waktu
Dengan ikut organisasi, memang waktu
yang biasa kamu gunakan untuk belajar dan mengerjakan tugas akan berkurang.
Sementara itu, kuantitas tugas kuliah tetap sama saja antara kamu yang ikut
organisasi dan teman-teman lain yang tidak ikut organisasi. Agar keduanya dapat
berjalan sama-sama lancar dan tidak ada yang terbengkalai, manajemen waktu yang
baik mutlak harus kamu lakukan. Mungkin pada awalnya, kamu akan sedikit
kewalahan membagi waktu untuk kuliah dan organisasi. Tapi, lama-lama kamu akan
semakin terbiasa. Selanjutnya, kebiasaan ini dapat terus terbawa sepanjang sisa
hidup kamu. Setelah bekerja di kantor nanti, kamu akan lebih terlatih dalam
mengelola tugas-tugas yang jumlahnya tidak sedikit dan menetapkan prioritas
tugas mana yang harus lebih dulu dikerjakan.
3. Memperluas
Jaringan atau Networking
Di dalam organisasi akan banyak
orang baru yang kamu kenal. Teman-teman mahasiswa seangkatan, senior, mahasiswa
dari jurusan lain, orang lain atau praktisi di bidang organisasi atau jurusan
yang kamu pilih, dan sebagainya. Mereka ini (bisa juga disebut sebagai
jaringan) jangan diremehkan, karena merupakan aspek yang penting, terutama bagi
fresh graduate dan mereka yang sedang mencari pekerjaan. Dari mereka, kamu akan
dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan. Entah itu dari kantor
tempat mereka bekerja atau dari informasi yang mereka miliki. Dan menurut
kebiasaan di berbagai perusahaan, rekomendasi kandidat dari karyawan yang sudah
bekerja di perusahaan tersebut biasanya prosesnya bisa lebih cepat, karena
mereka telah memiliki gambaran dari karyawan dalam tersebut mengenai kamu
sebagai calon karyawan baru.
4. Mengasah
Kemampuan Sosial
Mereka yang tergabung dalam
organisasi, umumnya secara sosial juga lebih aktif dibanding mereka yang tidak
ikut organisasi. Jika ikut organisasi, kamu juga akan terlatih berinteraksi
dengan berbagai macam tipe orang. Tidak hanya teman-teman satu jurusan, tapi
juga dengan teman-teman dari program studi yang lain. Dengan ini, tentu akan
semakin memperluas pemahaman kamu akan berbagai karakteristik orang. Sesuai
pengetahuan umum, manusia adalah individu unik. Semakin luas pergaulan kamu,
maka pemahaman kamu akan manusia dapat semakin kaya. Saat bekerja nanti,
keterampilan ini akan sangat membantu. Kamu akan lebih berpengalaman
berinteraksi dengan berbagai karakter rekan kerja, sehingga nantinya akan
memudahkan kinerjanya kamu.
5. Problem
Solving dan Manajemen Konflik
Banyak berinteraksi dengan orang
dengan berbagai karakteristiknya, merupakan hal yang lumrah jika satu atau dua
kali terlibat konflik dengan mereka. Demikian juga di dunia kerja, di mana
deadline yang mendesak, rekan kerja yang kurang kooperatif atau sukanya
menjatuhkan rekan kerja di depan atasan, dan lainnya yang rentan menimbulkan
konflik. Jika sudah terbiasa mengatasi masalah dan konflik, kamu tidak akan
kaget lagi dan sudah terbayang hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk
menyelesaikan masalah agar tidak sampai menurunkan perfoma kerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau
latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah
atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills
seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan
teknis akan suatu disiplin ilmu. Di buku-buku teks yang banyak dijual di
pasaran sebenarnya banyak mencantumkan teori-teori dan tips-tips praktis
mengenai soft skills ini. Namun jika tidak dipraktekkan ke dalam bentuk
perbuatan nyata atau benar-benar melakukannya, ya sama saja nihil. Karena
berkaitan dengan soft skills ini, ada perbedaan mendasar antara tahu teori dan
mampu mempraktekkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kantor. Berdasarkan
pengalaman para recruiter perusahaan, seringkali memiliki riwayat organisasi
memang merupakan nilai tambah bagi calon pegawai baru. Seperti poin-poin
mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa
calon pegawai yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa
kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang
lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan
solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan
konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisas
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih organisasi adalah :
- visi dan misi organisasi
- Jenis kegiatan yang dilakukan. Apakah sesuai
dengan minat, kemampuan dan waktu luang anda?
- Posisi apa saja yang ada dalam organisasi itu.
Sesuaikan posisi yang Anda inginkan. Pelajari
kemungkinan Anda menduduki posisi itu
kemungkinan Anda menduduki posisi itu
- Setelah bergabung tunaikan hak dan kewajiban
Anda dengan bersemangat. Coba paling tidak 3 bulan
- Jika selama 3 bulan Anda merasakan manfaatnya
maka teruskan, dan jika tidak bermanfaat segeralah mundur dan cari organisasi
lain yang lebih sesuai.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar