Neraca adalah
laporan keuangan yang menggambarkan posisis keuangan perusahaan dalam
suatu tanggal tertentu atau a moment of time, atau sering juga disebut
per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2009. Posisi yang digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal.
Isi / Elemen Neraca Bank
Harta
Menurut APB Statement (1970, halaman 132) mendefinisikan asset sebagai berikut :
kekayaan
ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pebebanan yang ditunda, yang
dinilai dan diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Menurut FASB (1985) memberikan definisi sebagai berikut :
Asset adalah
kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai dimasa yang
akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau
kejadian yang sudah berlalu.
Pengakuan dan Penilaian Aktiva
Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva sesuai dengan yang digariskan APB adalah sebagai berikut.
Pencatatan
aktiva berdasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan
atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan kewajiban kapan muncul kepada
pihak lain. Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai
pengorbananpada pengalihan terjadi. Nilai ini disebut acquisition cost.
Dalam hal
pengorbanan yang diberikan adalah aktiva bukan uang (nonmoneter), nilai
yang dipakai adalah harga pasar barang yang diserahkan. Disamping nilai
pertukaran ini atau historical cost, dalam prinsip akuntansi dikenal
juga bebagai nilai yang sering dipakai dalam penilaian aktiva.
Nilai ini adalah :
- Book value adalah nilai buku yang diperoleh dari harga perolehan aktiva dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
- Replacement cost adalah nilai barang yang dimaksudkan jika diganti dengan barang lain yang sama.
- Selling price adalah harga jual.
- Net realizable value adalah harga jual dikurangi dengan biaya penjualan atau dikurangi dengan tingkat margin yang normal.
Nilai
tersebut diatas sering dianggap tidak konsisten dengan konsep teori
pengukuran yang murni. Beberapa metode penilaian asset yang digambarkan
oleh Wolk, dkk sebagai berikut :
- -Piutang : Taksiran nilai net realizable value
- Investasi : Cost, lower of cost or market (LOCOM) atau market (tergantung jenis investasi), metode equity.
- Persediaan barang dagang : Cost, replacement cost, net realizable value atau net realizable value dikurangi mark up normal.
- Aktiva tetap : Full absorption costing untuk perusahaan dan kapitalisasi bunga untuk yang bukan perusahaan
- Pertukaran aktiva non sejenis : Cost, alokasi cost dan nilai buku. Nilai buku asset lama ditambah dengan kas yang sejenis diberikan.
- Aktiva tak berwujud : Nilai buku
- Pembebanan ditunda : Nilai buku
Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Menurut FASB
kewajiban adalah kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis dimasa yang
akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk masa
yang akan datang sebagai akibat dari suatu transaksi atau kejadian
ekonomi yang sudah terjadi.
Beberapa istilah dalam kewajiban :
- Contractual liabilities adalah kewajiban yang didukung oleh perjanjian tertulis.
- Constructive obligation adalah kewajiban yang tidak dinyatakan secara tertulis, misalnya pembayaran cuti atau bonus tertentu.
- Equitable obligation adalah kewajiban yang tidak dikuatkan kontrak atau hanya karena kewajiban moral atau kewajiban demi kewajaran atau keadilan.
- Contigent liabilities adalah suatu situasi atau keadaan yang menggambarkan ketidakpastian apakah mungkin menimbulkan keuntungan atau kerugian kepada perusahaan, dimana hanya dapat dipastikan apabila suatu kejadian atau beberapa kejadian dimasa yang akan datang terjadi atau tidak.
- Deffered credit adalah sejenis kewajiban tetapi bukan dalam pengertian memberikan pengorbanan dimasa yang akan datang. Deffered credit ada dua jenis :
- Prepaid revenue adalah penerimaan dimuka yang belum sepenuhnya diimbangi dengan pemberian jasa atau produk yang dibayar.
- Deffered revenue akibat pengakuan pendapatan, misalnya adalah investment tax credit dan laba rugi dari transaksi leaseback.
6.
Executory contract adalah perjanjian yang belum dilaksanakan, tetapi
kita sudah terikat dengan perjanjian baik untuk memenuhi
kewajiban dimasa yang akan datang maupun yang akan
menerima kekayaan atau jasa dimasa yang akan datang. Misalnya adalah
kontrak pembelian dimasa yang akan datang dimana
perusahaan harus menyediakan barang dimasa yang akan
datang – kontrak pekerjaan dalam pegawai dimana perusahaan harus
membayar gaji dimasa yang akan datang.
Pengakuan dan Penilaian Kewajiban
Menurut APB
Statement No.4 serta SFAC No. 5 kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam
transaksi, biasanya jumlah yang akan dibayarkan di masa yang akan
datang biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan Present Value – untuk
yang jangka panjang), sejumlah nilai pertukaran atau sejumlah nilai
nominal.
Gambar 1.2 Neraca Bank
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar