PENDAHULUAN
Betapa
pentingnya informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang
tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut
menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk
mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem informasi
sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan
informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan
bagi pemakainya.
Pendekatan
sistem adalah suatu prosedur langkah demi langkah yang digunakan dalam
memecahkan masalah. Tiap langkah mencakup satu keputusan atau lebih, dan untuk
tiap keputusan diperlukan informasi.
Definisi Keamanan sendiri adalah
proteksi perlindungan atas sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam
dan manusia. Keamanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi.
Keamanan sendiri mempunyai tujuan-tujuan yang di maksudkan untuk mencapai
tujuan utama,yaitu:
- Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
- Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
- Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
Pengendalian Akses dicapai melalui suatu proses 3
langkah, yang mencakup :
1. Indentifikasi
User.
2. Pembuktian
Keaslian User.
3. Otorisasi
User.
TEORI
DAN ANALISIS
Pentingnya Pengendalian Sistem
Informasi
Di dalam tindakan atau perilaku pada
system informasi,sangatlah dibutuhkan/pentingnya pengendalian keamanan dan
control,karena bertujuan untuk memastikan bahwa CBIS(Computer Based Information
System) telah diimplementasikan seperti yang direncanakan,system sendiri telah
beroperasi seperti yang dikehendaki,dan operasi tetap dalam keadaan aman dari
penyalahgunaan atau gangguan komunikasi. Maka dari itu kita harus mempunya
security dalam system informasi. Tugas control CBIS Kontrol CBIS mencakup semua
fase siklus hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi
kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan operasi.
Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli
lain, seperti auditor.
Tugas Pengendalian dalam Sistem
Informasi Berbasis Komputer
Pada Sistem informasi kita dapat
mengembangkan atau memastikan apa saja yang dibutuhkan dalam CBIS dan
bagaimana cara mengimplementasikan itu dapat memenuhi sebuah kebutuhan pemakai.
Pemakai disini artinya orang yang terlibat atau orang yang mengoperasikan CBIS
tersebut.
- Kontrol Proses Pengembangan
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
*Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara *membentuk komite MIS.
*Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
*Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
*Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
*Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
*Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
*Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.
- Control disain system
Tujuannya untuk memastikan bahwa
disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai
atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
Permulaan
Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih
pada dokumen sumber
1. Permulaan Dokumentasi Sumber
- Perancangan dokumentasi
- Pemerolehan dokumentasi
- Kepastian keamanan dokumen
2. Kewenangan : Bagaimana entry data
akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
3. Pembuatan Input Komputer
:Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
4. Penanganan Kesalahan : Mengoreksi
kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke
record entry
5. Penyimpanan Dokumen Sumber :
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat
dikeluarkan
Entri
Transaksi
Entri transaksi mengubah data
dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh computer. Kontrol ono
berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan
komunikasi atau yang akan dimasukan secara langsung ke dalam computer. Area
kontrolnya meliputi atas:
1. Entri Data
Kontrol dalam bentuk prosedur
tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan
proses offline/online
2. Verifikasi Data
- Key Verification (Verifikasi Pemasukan) : Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
- Sight Verification (Verifikasi Penglihatan) : Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
3. Penanganan Kesalahan : Merotasi
record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk pengoreksian
4. Penyeimbangan Batch :
Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang sama
yang dibuat selama permulaan transaksi
Komunikasi
Data
Komputer yang ada dalam jaringan
memberikan peluang resiko keamanan yang lebih besar dari pada computer yang ada
di dalam suatu ruangan. Area control ini terdiri dari:
1. Control pengiriman pesan
2. Control saluran (channel)
komunikasi
3. Control penerimaan pesan
4. Rencana pengamanan datacom
secara menyeluruh
Pemrosesan
Komputer
Pada umumnya semua elemen control
pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam computer.
Area control pada pemrosesan computer terdiri dari:
1. Penangan
Data
2. Penangan
Kesalahan
3. Database
dan Perpustakaan software
Sebagian besar control database
dapat diperoleh melalui penggunanaan system manajemen database.
- Kontrol Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian sistem
dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan. Kontrol yang memberikan
kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :
1. Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir
menurut bidang spesialisasi. Analisis, programmer, dan personel operasi
biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk
area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama
dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media,
area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut.
Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki
computer yang disebut Customer Engineer(CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi
Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan
fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan
kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan
fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan Disaster : mencakup ;
rencana keadaan darurat, rencana backup, rencana record penting, dan rencana
recovery
REFERENSI
http://priambodo666.wordpress.com/2009/12/17/keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar